Ada banyak hadis yang menceritakan keutamaan shalat. Kata nabi, batas antara keimanan dan kekufuran seseorang hanya terhalang oleh selembar tirai tipis bernama salat. Begitu pentingnya salat, sehingga diceritakan dalam hadis qudsi bahwa peristiwa isra dan mikraj nabi dikhususkan untuk syariat salat ini. Akan tetapi, mengapa di tengah banyaknya kaum muslimin yang salat, penyakit sosial seolah tak kunjung berhenti. Jika salat bisa mendidik pelakunya untuk berbuat lurus lahir dan batin, mengapa tingkat kejahatan terus juga memuncak? Salah satu jawabannya mungkin terletak pada cara kita melaksanakan shalat. Bagaimana pun pandangan kita mengenai praktik salat harus direvisi jika salat tidak pernah menjadi sebuah kenikmatan. Lalu, bagaimana cara menikmati salat? Baca buku ini dan temukan rahasia meraih puncak kenikmatan salat. [Mizan, Hikmah, Referensi, Agama, Islam, Indonesia]
Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa Ibnu Jarir berkata: Bangsa
Arab menyebut kata yakin dengan zhann (dugaan) dan demikian juga untuk
keraguan digunakan kata zhann (dugaan). Bukti yang menyatakan bahwa kata
zhann itu bermakna keduanya sangatlah banyak. Kemudian Ibnu Katsir menukil
ucapan mujahid: setiap zhann dalam Al-Quran itu memiliki makna yakin. Q5AI-
Baqarah: 45-46. Hadis riwayat Al-Bukhari: 608 dan Muslim: 389. Hadis riwayat
Ahmad ...