Sebuah Tinjauan Filosofis
Dalam ilmu sejarah, manusia merupakan konsep utama. Sejarah membahas manusia pada masa lalu. Untuk itulah, buku ini mencoba menghadirkan perpaduan antara sejarah, manusia, sejarah manusia – sejarah peradaban manusia, sampai pada surutnya peradaban yang berkemanusiaan. Buku ini disajikan seperti halnya mozaik, tersusun dari tulisan yang berserak, dan kemudian disatukan dalam bagian-bagian yang tak terpisahkan. Sebuah analogi acak tentang kesejarahan manusia, dari konsep dasar sampai setinggi yang mampu diraihnya. Atau, mungkin jatuh sampai level yang paling rendah, “Mundur kembali menjadi identitas purba naluriah kebiadaban.” Begitulah, seorang budayawan besar negeri ini pernah menyatakan, Prof. Dr. Mudji Sutrisno S.J. Bagian awal buku ini secara runtut mengupas sejarah dan manusia dari sudut pandang filsafat. Selanjutnya, bab per bab membahas mekanisasi sejarah serupa mesin waktu, baik evolusi maupun revolusi manusia dalam historiografinya. Buku ini lebih pada rangkuman dan sintesis dari bacaan ilmiah yang pernah beredar sebelumnya, karya Bronowsky dan John Horgan serta Michael H. Hart (yang sebenarnya lebih filsafat daripada kajian historis). Tapi, dengan bumbu dan penyedap yang bisa jadi berbeda hasil akhirnya, pun dengan perenungan mendalam dari penulis sehingga terciptanya tulisan ini.
memikirkan kepentingan diri sendiri serta terbelenggu oleh nafsu; ketiga,
pemikiran kepentingan diri sendiri dan nafsu dapat ditekan habis bilamana
segala nafsu dan hasrat dapat ditiadakan, dalam ajaran Buddha disebut nirvana;
keempat, menimbang benar, berpikir benar, berbicara benar, berbuat benar, cari
nafkah benar, berusaha benar, mengingat benar, meditasi benar. Dapat
ditambahkan Agama Buddha itu terbuka buat siapa saja, tak peduli dari ras apa
pun dia, (ini yang ...